Translate

Rabu, 30 September 2015

Puisi Himpitan Utang

Berbagai ragam persoalan bisa mendorong seseorang untuk bunuh diri
Oleh himpitan utang yang menggunung
Mari kita lihat di sekitar kita
Betapa banyak orang-orang yang terlilit utang
tumpukkan utang yang sama menggunung
Namun ia masih bisa bertahan hidup seperti sekarang sampai sekarang ini
Jika saja himpitan utang adalah sebab seseorang mengakhiri hidup dengan bunuh diri
Pastilah kabar tentang bunuh diri tidak akan menjadi berita yang menarik
Tidak akan menghiasi media massa
Karena setiap hari pasti ada banyak orang yang melakukannya 
Bukankah begitu kawan?
Begitu juga dengan persoalan-persoalan yang lain
Jika memang persoalan itulah faktor satu-satunya pendorong bunuh diri
Pastilah rombongan bunuh diri akan banyak jamaahnya

Puisi Jurang Kehancuran

Selagi mencari pandangan secara diam-diam
Bagaikan tom mencuri pandangan kepada si kecil jerry
Olehnya akan menghantarkan kepada syahwat
Bagaikan korupsi di indonesia yang melalu-lalang
Apalagi membiarkan pandangan mata
Bagaikan pencuri yang sedng mencari korban
Melihat wanita yang bukan makhramnya 
Bagaikan anjing terpana oeh tulang-tulang insan
Hal itulah yang akan mengantarkan dirinya ke dalam pemisah jurang kebaikan
Bagaikan iblis yang dikeluarkan dari kerajaan langit
Oleh karena itu menjaga pandangan
Ialah sebab terjaganya kemaluan dan 
Kehormatan seseorang

Puisi Masalah Perut

Banyak orang bertengkar demi tujuan tercapai
Banyak orang korupsi
Bahkan meningkat setiap tahunnya
Telah banyak seseorang meraih kesuksesan
Itu semua hanyalah masalah perut semata
Tanpa tersadari oleh para insan
Dengan meraih kesuksesan
Dengan meraih keberhasilan
Dengan mempunyai fasilitas mewah 
Itu karena masalah perut
Masalah sepele tetapi bertele-tele
Coba saja hidup di dunia itu seperti menjalankan aktivitas bulan ramadhan
Menahan nafsu
Menahan haus dan lapar
Maka energi atau pun stamina dalam tubuh akan menurun
Tubuh terkulai lemas
Maka akan tiada orang-orang yang bertengkar
Maka akan terjagalah hidup ini

Puisi Enigma

Jika cinta itu sebuah enigma
Maka semua insan di muka bumi bertanya-tanya
Jika waktu layaknya ensiform
Maka semua insan tak lagi membuang-buang waktu
Hidup di dunia layaknya sebuah enigma
Apa mungkin bisa dikatakan
Bahwa insan diciptakan secara enigma
Bingung untuk mencari arti
Bingung untuk mencari tulisan
Apakah ranting daun yang jatuh di terpa angin 
Bisa dikatakan enigma
Daku rasa sesuatu yang demikian masih merupakan teka-teki 

Puisi Rhoma Irama

Hujan duit begitulah katanya
Seorang pria berjenggot lebat
Juga memakai jubah bak superman
Ia memegang erat sebuah gitar dengan penuh gaya
Matanya sayu tapi meradang
Bagaikan telah mendapati cobaan hidup yang mahadahsyat
Ia memang menjadi panutan di masa itu
bertekad bulat melawan segala bentuk kemaksiatan

Puisi Lanjut Usia

Di sana tersimpan penuh harapanMengingat masa muda-mudi
Yang di mana belum berpikir untuk siap siaga di masa mendatang
Tak sadar wajah mulai kerut-keriput
Layaknya kayu yang telah terkikis oleh serangga-serangga kecil
Tak sadar usia telah termakan oleh waktu
Tak jua sadar telah berpikir menghadapi kematian
Peluh keringat mulai jatuh di antara kedua pipi kerut wajahnya
Pandangan mata tak setajam yang dimiliki pada usia muda
Mahkota rambut telah usang termakan zaman
Penuh harap pada masa tuanya
Mengambil tempat untuk berdua bersama memori ingatan
SEandainya masa muda itu sebuah harapan
Maka umur lanjut usia telah tidak lagi sebuah harapan
Seperti orang budak yang mengharapkan kemerdekaannya
Di mana ia telah bisa menikmati apa yang di rasakan

Puisi Photografer

Kata yang tidak asing lagi bagi telinga para insan
Setiap ada kata sepakat dalam jalan-jalan
Selalu daku yang menjadi bahan
Dari sebuah potret kenangan itu
Entah apalah-apalah
Dalam hati daku sempat bicara
Daku mah apa atuh
Photografer bukan 
Tapi tak apalah
Setidaknya kita pernah kenal
Berteman
Bersahabat

Mengisi waktu luang dengan kebersamaan
Memberi warna kenangan dalam bingkai foto khatulistiwa
Mungkin saja masa depan daku kelak menjadi seorang photografer
Atau apalah
Setidaknya diriku telah berusaha
Untuk menjadi yang terbaik
Walau telah sadar diriku bukan lah yang terbaik seutuhnya

Puisi Hati Adalah Cermin

                    HATI ADALAH CERMIN 


Cermin jernih akan menampakkan gambar yang jernih pula
Tetapi manakala cermin kita di penuhi kotoran bak jerawat 
Segala sesuatu akan tampak buran dan kusam
Demikianlah hati kita
Segala sesuatu akan tampak indah bagi kita
Manakala hati kita bersih
Tetapi manakala hati kita kotor
Segala persoalan akan menjadi ruwet