Translate

Rabu, 30 September 2015

Puisi Lanjut Usia

Di sana tersimpan penuh harapanMengingat masa muda-mudi
Yang di mana belum berpikir untuk siap siaga di masa mendatang
Tak sadar wajah mulai kerut-keriput
Layaknya kayu yang telah terkikis oleh serangga-serangga kecil
Tak sadar usia telah termakan oleh waktu
Tak jua sadar telah berpikir menghadapi kematian
Peluh keringat mulai jatuh di antara kedua pipi kerut wajahnya
Pandangan mata tak setajam yang dimiliki pada usia muda
Mahkota rambut telah usang termakan zaman
Penuh harap pada masa tuanya
Mengambil tempat untuk berdua bersama memori ingatan
SEandainya masa muda itu sebuah harapan
Maka umur lanjut usia telah tidak lagi sebuah harapan
Seperti orang budak yang mengharapkan kemerdekaannya
Di mana ia telah bisa menikmati apa yang di rasakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar